Cara Menemukan Skincare yang Cocok
Biasanya saat scrolling instagram atau TikTok, akan ada iklan atau review singkat skincare dari pengguna lain.
Bilang produk A ini bagus banget, bikin kulit glowing, bikin pori-pori hilang, kulit jadi licin kayak kaca. Atau ada teman kamu yang bilang kalau pakai produk B bagus lho, aku juga pakai itu.
Apakah kamu akan tergiur untuk membeli produk tersebut? Kalau aku sih seringnya iya, haha
Tapi sebelum memutuskan untuk membeli, aku biasanya melakukan beberapa hal ini dulu, agar setelah beli nggak zonk! Nggak cocok, atau malah bikin kulit breakout parah.
Dan jika memutuskan beli pun, aku juga melakukan beberapa prosedur untuk meminimalisir resiko yang terjadi pada kulit wajahku.
1. Kenali jenis kulitmu
Ini penting banget ya, sebelum membeli produk face care kamu harus mengenal dengan baik kulit wajahmu. Karena setiap produk biasanya dibuat dengan formula khusus untuk jenis kulit tertentu, misalnya khusus untuk kulit berjerawat, kulit kering, dan bahkan untuk kulit sensitif.
Apakah kamu sudah tau jenis kulitmu? Jika belum, kamu bisa membaca artikel yang aku tulis mengenai Cara Mudah Mengenal Kulit Wajah Kamu di sini.
Setelah mengenal dan memahami kulitmu, kamu akan tau dan mengerti apa yang kulitmu butuhkan.
2. Lakukan riset kecil-kecilan
Kemudian lakukan riset kecil-kecilan. Pertama cek dulu apakah produk tersebut sudah terdaftar di BPOM, bebas bahan berbahaya seperti merkuri dan hidrokuinon.
Kemudian cari tau kandungan skincare yang kamu pengen. Biasanya aku cek ingredientsnya di Skincarisma.com atau di Cosmily.com, di sana akan dijelaskan satu persatu bahan-bahan yang terkandung dalam produk skincare yang kamu cari, juga informasi peringatan resiko untuk kulitmu mengenai suatu bahan yang terkandung dalam skincare tersebut.
Misalnya, alkohol dan fragrance yang cenderung nggak cocok untuk kulit sensitif. Atau Butylane Glycol yang bersifat comedogenic, yang artinya bisa memicu timbulnya komedo di kulitmu.
Dengan tau apa saja bahan, dan profil resikonya untuk kulitmu, kamu bisa memilih produk yang sesuai dengan kondisi atau masalah kulit yang sedang kamu alami.
Catatan penting, buat kamu yang sedang hamil atau menyusui harus lebih ekstra hati-hati dalam memilih skincare karena kalau ada bahan yang nggak aman, bisa berpengaruh buruk ke tumbuh kembang janin atau anak yang sedang kamu susui.
3. Cari review orang lain dengan usia dan tipe kulit yang mirip denganmu
Step selanjutnya, kamu bisa research tentang review orang lain yang menggunakan produk skincare incaranmu. Tapi jangan lupa, cari yang kondisi atau tipe kulitnya mirip dengan kamu, juga usia yang nggak berbeda jauh.
Dengan banyak review yang kamu baca, kamu akan tau apakah produk tersebut memiliki efek negatif pada orang lain yang kulitnya mirip denganmu.
Memang, kondisi kulit setiap orang itu berbeda walau terlihat mirip. Tapi paling enggak kamu akan tau rasio resiko efek negatif yang akan kamu alami.
4. Mencoba tester size atau ukuran yang paling kecil dulu
Nah, setelah yakin bakal cocok, jangan buru-buru dulu beli yang full size ya. Walaupun skincare incaranmu memiliki ingredients yang aman, juga banyak cocok ke kulit yang mirip denganmu. Tapi belum tentu, ketika kamu pakai akan langsung jadi best friend buat kulitmu.
Jadi, untuk mencegah pengeluaran yang lebih besar, lebih baik kamu coba produk tersebut dalam ukuran sample, travel size, atau ukuran terkecilnya dulu.
Buat jaga-jaga aja, kalau-kalau produknya nggak cocok di kamu. Kamu nggak akan menyesal sudah beli mahal-mahal ukuran besarnya.
5. Mencoba satu per satu
Kalau kamu memutuskan beli rangkaian skincare, jangan buru-buru untuk mencoba semuanya ya.
Ketika ingin mencoba sepaket produk, biasanya aku akan mencoba satu produk dulu selama beberapa hari. Observasi dengan teliti apakah produk tersebut memiliki efek negatif di kulit atau nggak. Jika aman, pemakaian bisa dilanjutkan.
Misalnya, aku mencoba facial washnya dulu, ketika dalam beberapa hari aman. Bisa ditambah atau dilanjutkan dengan serumnya. Coba serum selama beberapa hari, kalau hasilnya nggak ada efek negatif, bisa dilanjutkan ke rangkaian lain seperti moisturizer, dan begitu seterusnya.
Jika kamu pertama kali mencoba rangkaian skincare dalam satu waktu, kemudian terjadi masalah seperti breakout, jerawatan, atau iritasi. Kamu nggak akan bisa tau, produk mana yang menyebabkan masalah pada kulitmu.
Dan sebaliknya, jika kamu sudah tau produk mana yang menimbulkan efek negatif ke kulitmu, kamu bisa segera menghentikan penggunaan produk tersebut untuk mencegah terjadinya iritasi lebih lanjut.
Cara ini sampai sekarang masih aku gunakan, dan kini aku sudah menemukan rangkaian skincare yang cocok, tapi kadang memang suka laper mata kemudian ingin mencoba yang lain, misalnya serum dari merk lain, aku akan kembali mencoba dengan hanya memakai serumnya saja. Kemudian jika sudah oke, dikolaborasikan dengan produk yang biasa aku pakai.
Terkadang ada kandungan skincare yang nggak bisa dikolaborasikan dengan produk skincare yang lain. Soal ini nanti aku bahas sedikit di bawah ya.
6. Melakukan patch test
Selain mencoba satu per satu. Ada cara yang lebih simpel dan lebih minim resiko, yaitu patch test.
Kalau cara di atas dengan mencoba satu per satu, produk langsung di aplikasikan ke wajah. Sehingga wajah kita menjadi ajang uji coba, kalau nggak cocok ya, wajah akan menanggung segala resiko yang terjadi.
Tapi dengan patch test, kamu akan tau produk tersebut cocok atau enggak tanpa mengorbankan wajah kamu.
Caranya, oleskan skincare yang ingin kamu coba di beberapa area kulit tubuhmu yang sensitif, seperti belakang telinga dan bagian dalam siku selama beberapa hari. Kemudian amati, apakah produk tersebut memiliki efek negatif atau nggak. Jika aman, kamu bisa mencobanya ke wajah kamu.
Tapi, kalau aku orangnya nggak sabaran. Haha… makanya langsung templokin aja skincare baru ke muka. Alhasil, sekarang pipi kananku jadi sensitif. Jadi kalau aku pakai produk baru dan nggak cocok, pasti langsung beruntusan. Maybe karena aku suka gonta-ganti skincare juga. So sad! Jangan sampai hal ini terjadi ke kamu ya.
7. Perhatikan kandungan skincare
Ada beberapa kandungan skincare yang nggak bisa dicampur dengan kandungan produk skincare lain. Jadi misal, kamu melakukan skincare routine dengan beberapa produk yang berbeda dalam satu waktu lalu terjadi iritasi, belum tentu skincare tersebut nggak cocok lho. Bisa jadi ada bahan aktif dalam skincare tersebut yang ‘tabrakan’ dengan produk lain yang kamu pakai sehingga menimbulkan efek negatif.
Apakah kamu sudah tau kandungan apa saja itu?
Dilansir dari klikdokter.com berikut beberapa kandungan skincare yang nggak boleh dicampur:
- Glycolic Acid dan Azelaic Acid
- Vitamin C dan Peptide
- Vitamin C dan Retinol
- Vitamin C dan Benzoil Peroksida
- Vitamin C dan AHA/BHA
- Vitamin C dan Niacinamide
- Niacinamide dan AHA/BHA
- BHA dan Benzoil Peroksida
- Retinol dan AHA/BHA
- Retinol dan Asam Salisilat
- Retinol dan Benzoil Peroksida
- Water based dan Oil based
Ini listnya saja ya, lain kali aku akan membahas soal ini lebih dalam lagi. Karena akan terlalu panjang kalau aku bahas di sini.
8. Cara pakai yang salah
Pemakaian yang salah juga bisa membuat skincare nggak cocok di kulitmu. Jadi perhatikan step by stepnya dengan benar.
Untuk memakai produk skincare, kamu harus menunggu produk sebelumnya kering dulu, baru aplikasikan produk berikutnya. Ini bertujuan agar bahan aktif nggak langsung tercampur.
Biasanya, di sela-sela pemakaian skincare aku sedia kipas kecil agar produk sebelumnya lebih cepat kering.
Nah, untuk menemukan skincare yang cocok di kulitmu silakan lakukan langkah-langkah di atas. Semoga kamu bisa menemukan ‘jodoh’ untuk kulitmu, ya.
Kalau masih belum jelas dan masih ada yang ditanyakan jangan ragu untuk komen di bawah, ya. Dan kamu juga bisa mengkoreksiku apabila ada beberapa hal yang kurang tepat. Karena aku juga masih belajar dalam dunia perskinkeran ini, hehe… See you!
Salam,
Ning!
Posting Komentar untuk "Cara Menemukan Skincare yang Cocok"
Posting Komentar