Review Novel Pulang Karya Tere Liye

Setelah menuntaskan Novel Janji yang juga karya Bang Tere Liye, kali ini aku membaca Pulang.

Misi tahun ini masih dengan menuntaskan bacaan di rak buku dulu baru boleh beli yang baru, haha

Biar nggak beli mulu, baca kagak!

Kan jadinya mubazir bukunya nangkring di rak aja, tapi nggak diarungi kisahnya, huhu

Sinopsis Novel Pulang Karya Tere Liye

Bujang hidup di lereng Bukit Barisan, berada di samping Hutan Rimba Sumatera. Ia hidup bersama Bapak dan Mamaknya. Ketika itu usia Bujang masih 15 tahun, ada banyak orang datang dari kota, Bapak memanggilnya Tauke Muda.

Tauke adalah sebutan untuk pemilik usaha atau majikan, di mana dulu Samad, Bapaknya Bujang bekerja dengan Tauke Besar, Ayah Tauke Muda ini.

Mereka ingin berburu Babi Hutan yang telah merusak ladang warga, masuk ke dalam rimba hutan Sumatera. Bujang tentu saja ikut, meski Mamak keberatan, tapi Bapak memaksa.

Kisah ini dibuka dengan pertarungan Bujang melawan hewan buas itu. Di dalam hutan mereka bertemu Babi yang sangat besar, perkelahian tak dapat terhindarkan, adegannya pun sangat menegangkan.

Meski banyak yang mengalami cedera, Bujang berhasil melindungi Tauke Muda, karena jasanya itu Bujang diberi julukan Si Babi Hutan, hingga ia diajak ke kota. Walau lagi-lagi sebenarnya Mamak tidak setuju, tapi Bapak sekali lagi memaksa. Mamak hanya tidak ingin anaknya menjadi preman, menjadi tukang pukul seperti Bapaknya dulu saat bekerja dengan Tauke Muda.

Di kota Bujang diangkat menjadi anak oleh Tauke Muda. Samad adalah orang yang paling berjasa untuk keluarganya yaitu Keluarga Tong. Sebagai anak, Bujang diperlakukan selayaknya anak kandung Tauke sendiri. Di rumah barunya itu Bujang juga bertemu dengan banyak teman baru seperti Basyir, dan Kopong.

Tauke Muda memberikan pendidikan terbaik untuk Bujang yang sebelumnya belum pernah mengenyam pendidikan formal. Di rumah dulu Bujang hanya diajari oleh Mamaknya membaca, menulis, dan ilmu agama seadanya.

Sekarang Frans, guru dari Amerika yang Tauke Muda utus untuk mengajari Bujang dari nol. Mengejar paket agar Bujang bisa mengejar ketertinggalannya. Ternyata Bujang sangat cerdas, bisa dibilang sangat jenius. Walau pada awalnya Bujang menolak mentah-mentah, tapi ternyata ia cepat mengerti, problem solvingnya juga bagus, dan jadi sangat menyukai membaca buku.

Bosan belajar terus-menerus bersama Frans, Bujang memohon kepada Tauke agar bisa ikut dalam misi teman-teman yang lain, tapi tentu saja Tauke menolak keras karena ia memiliki rencana dan harapan tersendiri untuk Bujang.

Tapi karena Bujang terus memaksa, hingga akhirnya Kopong, salah satu pemimpin tukang pukul keluarga Tong memberi usul untuk mengajari Bujang, agar tak hanya cerdas kelak Bujang juga bisa melindungi dirinya sendiri.

Kemudian Bujang memulai belajar bela diri bersama Kopong, dilanjutkan belajar samurai dengan Guru Bushi, guru terbaik dari Jepang, lalu belajar menggunakan pistol dengan Salonga, guru terbaik dari Filipina, semua itu menjadikan Bujang tumbuh menjadi pemuda yang cerdas dan tangguh.

Bisa dibilang Keluarga Tong adalah keluarga mafia, menguasai shadow economy yang banyak disulap dengan perusahaan legal, bahkan bank untuk mencuci uang. Tak hanya di dalam negeri, Keluarga Tong juga sudah mendunia hingga sering bersinggungan dengan keluarga mafia internasional yang juga pemain shadow economy.

“Shadow economy adalah ekonomi yang berjalan di ruang hitam, di bawah meja. Oleh karena itu, orang-orang juga menyebutnya black market, underground economy. Kita tidak sedang bicara tentang perdagangan obat-obatan, narkoba, atau prostitusi, judi, dan sebagainya. Itu adalah masa lalu shadow economy, ketika mereka hanya menjadi kecoa haram dan menjijikan dalam sistem ekonomi dunia. Hari ini, kita bicara tentang pencucian uang, perdagangan senjata, transportasi, property, minyak bumi, valas, pasar modal, retail, teknologi mutakhir, hingga penemuan dunia medis yang tidak ternilai. Yang semuanya dikendalikan oleh institusi pasar gelap. Kami tidak dikenali oleh masyarakat, tidak terdaftar di pemerintah, dan jelas tidak diliput media massa. seperti yang Anda nikmati setiap hari. Bukankah masuk parit pun, wartawan berbondong-bondong memotret? Kami tidak. Kami berdiri di balik bayangan. Menatap semua kepalsuan hidup yang kalian miliki." Hal. 34

Hingga akhirnya Bujang kuliah ke Amerika. Kemudian menjadi orang kepercayaan Tauke Muda dalam mengurusi bisnis shadow economy-nya. Bujang adalah spesialis negosiator, apabila ada masalah besar menyangkut bisnis keluarga Tong, ia yang akan turun tangan.

Tetapi masalah terbesar bukanlah dari luar Keluarga Tong, justru dari dalam. Siapakah pengkhianat itu? Dan berhasilkah Bujang menyelamatkan Keluarga Tong?

Review Novel Pulang Karya Tere Liye

Aku sangat menikmati setiap membalik halamannya karena memacu adrenalin dengan aksi-aksi Bujang yang super keren!

Pertumbuhan karakter Bujang juga sangat apik! Berawal dari anak remaja tanpa alas kaki yang berasal dari pinggiran Hutan Sumatera, tak pernah makan bangku sekolah, hingga ia tumbuh menjadi pria dewasa yang cerdas, tangguh, dan serba bisa.

Tentu saja pembentukan karakter itu berjalan mulus, nggak terburu-buru, selalu dipenuhi dengan rintangan yang harus Bujang taklukkan.

Baca novel ini tuh kayak nonton film action tapi penggambarannya sesuai dengan imajinasi kamu, jadi kayak lebih keren aja gitu. Alur yang dipakai juga maju mundur, sehingga semakin menarik, ada alasan dalam setiap kejadian.

Plot-nya sangat rapi, dengan kolaborasi tema yang epic, tentang ekonomi dipadukan dengan mafia, action, hingga yang paling tak terduga adalah agama. Iya, AGAMA!

Selama membaca novel ini ada banyak sekali rasa yang aku rasakan, mulai dari menegangkan, terharu, tercengang, nangis, kaget karena nggak nyangka plot twist-nya beneran nggak ketebak, kemudian terharu sampai nangis di akhir novel, haha

Novel ini akan menjadi salah satu novel Tere Liye yang akan menjadi favoritku!

Pokoknya ratingnya 5/5! Suka banget! Kamu harus baca pokoknya! Hehe


Quotes Favorit Novel Pulang

Semua orang punya masa lalu, dan itu bukan urusan siapa pun. Urus saja urusan masing-masing. - Hal. 104
Perompak itu tidak akan pernah berani berurusan dengan penguasa shadow economy. Pasukan militer milik pemerintah tetap punya prosedur jika hendak menyerang, ada negosiasi, tahapan-tahapan, tapi kami, sekali jengkel, seluruh desa asal perompak itu bisa dihabisi. Mereka menahan kapal kami, maka kami akan menahan seluruh keluarganya. Mereka menahan awak kapal kami, maka kami akan melukai seluruh keluarganya. - Hal. 196
Samurai tidak hanya tentang perkelahian, Bujang. Bukan sekadar teknik membela diri, teknik menyerang. Samurai adalah cara hidup. Prinsip-prinsip. Kehormatan. Aku mengajakmu berkeliling ke banyak tempat, agar kau bisa berkenalan dengan hal tersebut. Merasakan, menyentuhnya. - Guru Bushi Hal. 215
Kau harus mengalahkan banyak hal. Bukan musuh-musuhmu, tapi dirimu sendiri, menaklukkan monster yang ada di dirimu. Sejatinya dalam hidup ini, kita tidak pernah berusaha mengalahkan orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut. Pertanyaan. Keraguan. Sekali kau bisa menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran lainnya akan mudah saja." - Guru Bushi Hal. 218

Detail Novel Pulang

Judul buku: Pulang
Penulis: Tere Liye
Editor: Diana Hayati
Desain Cover: Resoluzy 
Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara
ISBN: 978-623-95545-0-7
395 halaman, 20cm

 


11 komentar untuk "Review Novel Pulang Karya Tere Liye"

Comment Author Avatar
Bakalan bikin nyes nih pas dibaca novelnya. Daku udah lama gak baca karya TL.
Bisa nih novelnya jadi teman dalam perjalanan, karena bahasannya mengingatkan akan perjalanan pulang ke rumah ya
Comment Author Avatar
Bakalan bikin nyes nih pas dibaca novelnya. Daku udah lama gak baca karya TL.
Bisa nih novelnya jadi teman dalam perjalanan, karena bahasannya mengingatkan akan perjalanan pulang ke rumah ya
Comment Author Avatar
Sudah beberapa kali membaca buku Tere Liye, tapi belum yang judulnya Pulang ini. Penasaran juga sama yang Teruslah Bodoh Jangan Pintar, eh salah bener ngga sih judulnya begitu?
Comment Author Avatar
Novel Tere Liye emang bagus. Tutur bahasanya mudah dipahami. Ceritanya juga selalu sarat makna
Comment Author Avatar
Aku jg sdh baca novel ini mbak. ada bbrp lg sekuel dari buku ini, tetap menceritakan petualangannya bujang. Ada novel pergi, pulang pergi, bedebah di ujung tanduk, dan tanah para bandit. kisah bujang ini berkaitan dgn novel negeri para bedebah.
pokoknya serundeh
Comment Author Avatar
Tere Liye selalu sukses membawa imaji pembaca ke titik di mana pembaca bisa ikutan tegang, sedih bahkan tersenyum. Aku pas baca Matahari, Bulan, Bintang, sampai nangis karena Ily meninggoy.
Aku yakin novel-novel lainnya, seperti "pulang" ini bisa mengaduk-aduk emosi pembaca.
Comment Author Avatar
Saya dulu punya ini
Kemudian habis diterjang rayap
Sedih sekali
Tapi untung sudah baca
Comment Author Avatar
Lagi nyari rekomendasi lain dari Tere Liye, kayaknya aku cocok nih. Kritik sosial dan menunjukkan deksripsi daerah banget
Comment Author Avatar
Mewek dengan bahasa tereliye yang ngena banget.. meskipun katanya sederhana mampu merasuk ke dada
Comment Author Avatar
Suka bgets sama kata²nya...Kau harus mengalahkan banyak hal. Bukan musuh-musuhmu, tapi dirimu sendiri...
Comment Author Avatar
Salah satu novel yang paling mengesankan menurutku yah Pulang ini. Jujur paling nungguin series aksi tere liye ini. Apalagi next kan ada kolaborasi antara bujang, thomas dan zaman. Uhuy, mantep deh pkoknya.