Langsung ke konten utama

[Book Talk] Lebih Senyap dari Bisikan Karya Andina Dwifatma

Sebelumnya aku mau mengucapkan terimakasih dulu dengan Mak Nani yang sudah kasih buku ini ke aku secara cuma-cuma. Aku happy banget! Hehe… Makasih banyak ya, Mak!

Jadi awalnya aku ikut bedah buku di WAG Komunitas Kubbu (Klub Blogger dan Buku), dan yang dapat giliran salah duanya aku dan Mak Nani. Aku membawakan buku Maryam karya Okky Madasari, dan Mak Nani membawakan buku ini, Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma.

Ulasannya yang ngena banget, bikin aku penasaran sama bukunya dan pengin baca, dan tahu-tahu Mak Nani mau kasih buku ini ke aku. Jadi berkat beliau, aku membaca buku keren ini. Sekali lagi terima kasih ya, Mak!

Baca juga: [Book Review] The Poppy War (Perang Opium) by R.F Kuang

Sinopsis Lebih Senyap dari Bisikan

Seperti pasangan yang telah menikah kebanyakan, Amara dan Baron ingin memiliki momongan. Rasanya sudah merasa tertekan mereka menghadapi berbagai pertanyaan dari orang terdekat dengan, “kapan punya anak?”

Ditambah lagi teman-teman mereka satu per satu juga telah memiliki buah hati yang lucu sekali. Awalnya Baron dan Amara nggak peduli dengan semua pertanyaan itu, tapi semakin lama, ternyata capek juga apalagi kini pernikahan mereka sudah menginjak tahun ke-8. Lalu mereka berambisi untuk memiliki bayi lucu darah daging mereka sendiri.

“Karena itukah aku ingin punya anak? Agar aku bisa bilang bahwa aku sudah menjalankan peran utamaku sebagai perempuan? Agar aku bisa menggenapkan tugas tubuhku yang dirancang untuk melanjutkan kehidupan?”

Segala upaya telah dilakukan, semua apa kata orang untuk makan ini dan itu mereka turuti, program hamil ke dokter sudah, cek kesuburan juga sudah, dan hasilnya mereka baik-baik saja. Kemudian Amara memutuskan untuk resign agar nggak terlalu capek, dan pembuatan bayi bisa maksimal.

Saking ngebetnya, rasanya berhubungan intim bukan lagi kesenangan tapi pikiran mereka hanya untuk membuat bayi. Having sex yang seharusnya merupakan kesenangan, lama-lama menjadi sumber kesedihan.

Waktu berlalu hingga akhirnya mereka dikaruniai seorang bayi lucu, pada awalnya kebahagiaan menyelimuti keluarga. Tapi memiliki anak memang nggak semudah teori dan kelihatannya. Ada yang tidak ditulis di buku panduan menjadi orangtua, ada yang tidak pernah disampaikan di utas Program Hamil.

Review Lebih Senyap dari Bisikan

Lebih Senyap dari Bisikan
sumber gambar: goodreads
Jika kamu sudah menikah dan membaca buku ini pasti merasa relate banget. Ada banyak rasa yang hinggap ketika aku membaca buku ini, pertama kaget karena penulis begitu gamblang menggambarkan masalah rumah tangga yang sesungguhnya. Bukan drama yang dibuat-buat dan sangat realistis.

Bahkan buku ini tuh terlalu blak-blakan sampai bikin aku terkaget-kaget, menyebut alat reproduksi secara eksplisit, dan ada juga adegan-adegan lain yang bikin, wow! Ini adalah realita.

“Kusebut nama Yuki perlahan, begitu pelan, lebih senyap dari bisikan.” – hal. 140

Apalagi buku ini diceritakan dari sudut pandang perempuan, dimana kebanyakan perempuan setelah melahirkan itu memiliki masalah yang kompleks. Dengan hadirnya bayi yang lucu dalam kehidupanmu itu berbeda dengan kamu merawat keponakan atau bayi orang lain yang hanya sebentar. Penuh perjuangan dan tentu saja pengorbanan.

“Katanya sering bangun dalam keadaan kaget bikin cepat mati,” kata Baron tengah malam, dengan suara mengantuk. “Makanya penggunaan alarm tidak dianjurkan.”
Aku memandangi alarm hidup di pangkuanku. Kamar kami kini berbau minyak telon, bedak bayi, dan keputusasaan.
“Kalau begitu kita harus mulai bikin surat warisan,” aku menguap lebar dan Baron tersenyum lebar.

Merawat bayi bukanlah hal gampang, jadi nggak heran jika psikologis Amara terguncang. Apalagi nggak ada support system yang menyokongnya agar tetap waras. Aku yang pernah merasakan baby blues sedikit banyak memahami bagaimana perasaaan Amara. Apalagi ditambah masalah Baron yang kian pelik, hingga mengharuskan Amara berjuang sendiri.

Rasanya… aku ingin memeluk Amara dan menangis berasamanya…

Baca juga: [Book Review] Corat-coret di Toilet Karya Eka Kurniawan

Quotes Favorit Lebih Senyap dari Bisikan

“Aku dan Baron berbagi kesedihan yang sama dengan jutaan pasangan lain di Indonesia: berbeda agama.” hal. 32

“Ada hal yang tidak diberitahukan kepadamu tentang menjadi orangtua kau akan merasakan kegembiraan luar biasa, rasa cinta yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun juga, tapi pada saat yang sama, dirimu menjadi rentan. Seluruh eksistensimu bukan lagi milikmu sendiri. Ukuran kebahagiaanmu tiba-tiba berubah. Kau akan bahagia saat anakmu gembira, kau akan merasakannya dua belas kali lipat. Kau mencoba melakukan segalanya dengan benar tapi kau bakal sering gagal.” – hal. 58

“Tiga puluhan itu umur paling menggalaukan. Terlalu dewasa untuk dibilang remaja, tapi terlalu muda untuk dikatakan tua. Di umur tiga puluhan juga orang biasanya baru mulai sadar bahwa mereka enggak punya apa-apa, padahal sudah kerja diatas lima tahunan, ini masa-masa mereka bertanya-tanya, lho selama ini duit gue kemana ya?” – Hal. 81

 

Informasi Buku

Judul Buku: Lebih Senyap dari Bisikan
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Editor: Teguh Afandi
Desain sampul: Leopold Adi Surya
Desain isi: Ayu Lestari
Cetakan ketiga: Januari 2022
ISBN: 978-602-06-5420-1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mengatasi Infeksi Jamur Mulut (Oral Trush) Pada Bayi 1 Tahun

Sebelum mulai, aku mau kasih tau dulu kalau tulisan ini panjang dan melelahkan. Karena emang sebandel itu oral thrush di mulut Rhe nggak mau hilang. Jadi sabar dan ikuti petualangan Ibu & Rhe VS Oral Thrush! Apa itu jamur mulut atau oral thrush atau biasa disebut juga candidiasis ? Jadi, di dalam mulut dan saluran pencernaan kita itu ada jamur yang bernama Candida Albicans, nah, jika pertumbuhan jamur itu terlalu banyak. Bisa menyebabkan infeksi. Biasanya menyerang bayi karena daya tahan tubuh bayi masih rentan. Kisah petualangan Ibu & Rhe VS Oral Thrush ! Awalnya di bibir bawah bagian dalam mulut Rhe cuma ada satu titik putih. Aku kira cuma sariawan biasa. Setelah 3 hari titik putih itu agak melebar jadi kayak sariawan pada umumnya. Tapi cuma satu. Belum menyebar ke area lain. Nah, curhatlah aku sama kakakku. Dia bilang anaknya kalau sariawan dikasih Nystatin, cepet sembuhnya. Kebetulan kakakku juga punya anak yang seumuran sama Rhe. Sebenernya Rhe juga santai aja sih, makan m

Pengalaman Mematikan Saraf Gigi (Perawatan Saluran Akar Gigi)

Wagelaseh! Sakit… Sakit… Sakit…. Sebagian wajah kebas… Gemetar… Kuping nyeri… Mata nyeri… Kepala nyeri… Dan berlangsung dalam beberapa jam! Jadi tadi pagi, aku bela-belain nitip Rhe ke Mba Win, tetanggaku (makasih banget buat bantuannya ya Mba 🤗), demi ke dokter gigi buat lanjutin perawatan akar gigiku. Dan di pertemuan tadi, akan dilakukan mematikan saraf gigi biar nggak sakit lagi saat nanti di tambal permanen. Dokternya bilang, “siap-siap ya, nanti bakalan sakit.” Aku ngangguk aja sambil mengepalkan tangan, soalnya kalau kena bornya itu… Aduhay! Sakitnya bikin aku berjengit dan pasti triak ‘ah’. Baca juga: Pengalaman Kuret (Kuretase) Jadi apakah itu perawatan saluran akar gigi? Yaitu ketika gigi berlubang dan udah kena saraf, ini nggak bisa asal tambal permanen. Jadi perawatan saluran akar adalah prosedur yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan di dalam gigi. Harus diatasi dulu masalahnya sampai bersih. Karena ditakutkan kalau masalah nggak diberesin dulu, nanti malah bisa bikin i

Review Sunscreen Emina Sun Battle SPF 30 PA+++

Assalamu’alaikum. Apa kabar teman-teman? Kali ini aku mau mereview sunscreen dari brand lokal yang harganya sangat affordable banget yaitu Sunscreen Emina SunBattle SPF 30 PA+++. Awalnya aku beli sunscreen ini cuma iseng karena promo di indomaret, jadi harganya makin bikin mupeng. Apalagi brand emina ini terkenal bagus dan banyak yang cocok terutama untuk kulit sensitif seperti kulitku, jadinya aku makin penasaran ingin mencoba. Kebetulan aku juga lagi cari sunscreen yang harganya terjangkau, soalnya sunscreen itu adalah skincare yang paling boros, karena penggunaannya memang disarankan 2 ruas jari, dan dianjurkan reapply juga setiap beberapa jam sekali, ini tergantung SPF pada sunscreen yang kita pakai. Biasanya sih, kalau aku selalu reapply setelah sholat jadi wajah dalam kondisi bersih setelah wudhu. Manfaat sunscreen emina Fungsi utama sunscreen yaitu melindungi kulit dari paparan sinar matahari, yaitu UV A dan UV B, yang memiliki efek negatif pada kulit. Nah, SPF ini adalah