Usia Seperempat Abad! Akankah Hari Ini Spesial?!

Usia 25 tahun

Besok aku akan menginjak usia 25 tahun/seperempat abad/udah tua/waktunya pakai krim anti aging! Jadi malam ini, aku mutusin untuk beres-beres kamar kost. Nyetrika tumpukan baju yang teronggok di atas tempat tidur, baju-baju itu biasanya jadi temen tidurku. Merapikan kosmetik, aksesoris, minyak wangi, buku dan makanan yang berantakan. Bayangkan mereka menyatu jadi satu. Jadi dengan sabar, aku memisahkan mereka satu per satu walau dengan berat. Karena mereka memang suka bergaul jadi nggak suka kalau terpisah. Haha garing!

Jorok? Males? Berantakan? Eeeeeuuuwww????? Yah, begitulah trademarkku. Udah terkenal diantara teman-teman dan sahabat-sahabatku. Jadi ketika usia 25 terngiang, bulu kudukku ikut meremang. Ternyata aku udah tua. Teman-teman sebaya udah banyak yang punya anak. Tapi lihat, apa yang terjadi denganku? Lihat, apa yang telah kulakukan pada diriku? Maka dari itu, aku memutuskan untuk membereskan kamar kost!

Semua ini harus segera diakhiri! Kemerdekaan harus segera diwujudkan! Eh? Intinya, aku pengen merubah diri. Jadi cewek dewasa yang rapi, rajin dan bersih. Give me applause please! Hehe

And finally, aku berhasil membereskan semuanya hingga harus mandi jam 11 malem. Badan capek banget. Padahal cuma ngeberesin satu kamar. Bayangin, gimana capeknya Ibu-Ibu rumah tangga di luar sana yang membereskan rumah, mencuci dan menyetrika baju seluruh anggota keluarga. Belum lagi kalau anak-anaknya pada bandel. Belum lagi masak. Ya ampun, kamu bisa bayangin kan? Gimana menderitanya Ibu kita? Jadi kalau kamu tinggal sama Ibumu jangan lupa bantuin ya gaes 🙂

Selesai mandi, hampir pukul 12 malem. Detik-detik usia 25 itu akan menghampiri. Siap nggak siap. Rela nggak rela. Suka nggak suka. Aku harus menerima ini. Aku harus ikhlas. Aku harus menerima kriput-kriput yang akan datang. Perut gendut yang susah dikecilin lagi. Pipi yang bakal semakin tembam. Hiks!

Hem, sebenernya aku juga nunggu sih, apakah ada yang bakal ngasih aku kejutan di jam 12 ini? Apakah hpku bentar lagi berdering? Apakah puluhan chat akan memasuki hp tanpa ampun? But nothing happened! Haha… kasian banget akuuuuu!!!! Meranaaaaa…. ternyata aku bakal melewati malam perpisahan dengan masa mudaku sendirian. Sendirian. Sendirian!

Daripada galau merana, mendingan aku tidur, kan besok harus ngantor. Dan mata terpejam dengan pangeran berperut kotak-kotak, bertatto banyak, dan berbulu lebat mengantar tidur. Btw bukan monyet atau gorilla ya! Yah, buatku pria seksi itu yang berbulu tebal dimana-mana. Hahah

Hpku berdering nyaring, membangunkanku yang masih menikmati mimpi indah, yang sekarang udah lupa tentang apa.

Happy birthday sayang!” suara nyaring Ubi memenuhi rongga telingaku begitu dering telepon tak berkesudahan itu kuangkat. Menyadarkanku dari kantuk. Aku hanya membuka mata lebar-lebar sambil ternsenyum. Hilang sudah penderitaan semalam, ketika sendirian berpisah dengan masa muda.

“Semoga kamu menjadi wanita sholehah, semua cita-cita tercapai, makin cantik, dan siap jadi istriku bentar lagi,” aih, aku makin meleleh.

“Amin, makasih Bi,” suaraku masih serak, tapi tak menutupi keceriaan yang terselip. “Kadonya mana?” tagihku tak mau rugi, hehe

“Kan kadonya tiket konser G-Dragon nanti September.”

Oh iya, aku lupa, padahal udah dibilang jauh-jauh hari. Mengingat itu, dadaku bergemuruh, aku akan ketemu dengan Bang GD lagi, yipiiiieeeeee!!!!! Tapi…….

“Kayaknya nggak usah dulu deh Bi, kita kan mau nikah bulan Oktober nanti. Kamu butuh uang banyak. Dan tiket konser Bang GD nggak murah,” walau aku memang suka sama Bang GD, tapi aku lebih menyukaimu Ubi, dan kita lebih penting.

“Tapi kan aku udah janji,” katanya ragu-ragu. Mungkin Ubi juga sedang mikir. Mengingat kami berdua harus membiayai sendiri pernikahan kami. Tanpa bantuan orang tua. Orang tuanya sedang sakit, sedangkan aku sudah tak memiliki orang tua lagi.

“Udahlah, kita lebih penting. Mungkin tahun depan Bang GD ke Indo lagi. Trus kita bisa nonton sama-sama.”

“Soal ini, kita omongin lain kali aja ya,” aku tahu, jika Ubi tak ingin melanggar janjinya, “sekarang sholat dulu aja,” terusnya.

“Oke, assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumsalam.”

Setelah telepon terputus, aku melihat hp, ada beberapa chat dari teman dan sahabat dengan berbagai ucapan yang manis. Terima kasih, sudah mengingat hari tua ku ini, lho!

******

Hari ini berjalan seperti biasanya. Kecuali dengan ucapan-ucapan yang terus bergulir dari whatsapp, facebook dan ucapan langsung dari teman-teman kantor. Hingga di suatu siang yang terik, cieh, Ci Liana panggil aku. Mau tanya tentang whatsapp web. Dan ketika aku sudah di meja kerjanya, Susy datang dengan kue dan lilin yang menyala.

Semua orang sudah heboh, and my reaction like... HAH? I’m surpised! Aku terharu, ternyata masih ada orang yang bersusah payah dan menemaniku meninggalkan masa muda. Thank you very much Susy, really…. I appriciate that! Thank you, thank you, thank you!!!!! Dan ini membuat hari ini spesial!!!!!!!

*****

And like that, hari saya berakhir bahagia, haha

Untuk selanjutnya, aku memikirkan tentang masa depan, tentang diriku, tentang untuk apa aku hidup. Jadi aku memutuskan harus ada beberapa resolusi untuk memperbaiki diri ini yang telah rusak.

  1. Rapi, bersih, wangi
    Well, nggak perlu dijelaskan lagi, kalimat di paragraf awal cukup menjelaskan.
  2. Berhenti boros
    Makan yang penting kenyang dan bergizi, mungkin sekali-sekali boleh makan mahal.
  3. Produktif nulis
    Harus meramaikan blog ini lagi, harus ikut lomba-lomba nulis, kembali nerusin tulisan yang terbengkalai, pokoknya seminggu minimal nulis 2 kali.
  4. Kurangi nonton film
  5. Perbanyak baca buku
  6. Lebih sering bersedekah

Dan apa lagi ya? Baru itu aja sih yang terpikirkan. Mungkin nanti akan lebih banyak daftar untuk mengubah diri dari sampah jadi bahan daur ulang. Ah, apalah ini. Sampah!

Posting Komentar untuk "Usia Seperempat Abad! Akankah Hari Ini Spesial?!"